Laporan24H
Laporan24H - Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sebelumnya tegas ingin maju ke Pilgub DKI 2017 lewat jalur independen, kini tampaknya mulai ragu dan memikirkan serius tawaran PDIP.
Teman Ahok yang sudah mengumpulkan 730 KTP dukungan untuk Ahok maju di jalur independen pun bersikap.
Kamis (25/2) sore ini, Ahok menyampaikan keinginannya untuk maju Pilgub DKI lewat jalur parpol dengan diusung PDIP. Memang pernyataannya belum tegas benar, namun Ahok menyatakan akan lebih baik jika bergabung ke PDIP.
"Ya saya katakan, kalau Teman-teman Ahok bisa penuhi satu juta KTP dukungan, kita harus menghargai mereka. Cuma kalau bisa ikut dengan PDIP alangkah baiknya ikut PDIP juga kan mereka," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016).
Penyataan tersebut memicu reaksi. Teman Ahok jadi tempat bertanya para pendukung Ahok soal kepastian jagoannya maju lewat jalur independen. Pernyataan sikap pun dikeluarkan. Berikut 6 poin pernyataan sikap Teman Ahok terkait isu Ahok akan maju Pilgub lewat jalur parpol.
Selamat malam teman-teman, malam ini beredar berita yang membuat telepon kami tidak berhenti berdering dan pesan yang tidak henti masuk terkait statement Ahok.
Ada beberapa hal yang hendak kami sampaikan terkait pilihan independen atau lewat jalur parpol bagi Gubernur Ahok, yang semakin banyak menyebutkan nama Teman Ahok.
1. Teman Ahok bukan partai politik, tidak punya kepentingan di balik majunya atau terpilihnya Ahok jadi Gubernur. Kami bukanlah partai politik, jadi tidak punya mekanisme tawar menawar seperti dan sebagaimana parpol. Kami secara tulus disatukan keinginan bahwa Pak Ahok harus menjadi Gubernur periode ke-2.
2. Teman Ahok tidak punya kekuatan politik. Kami cuma punya 730 ribu KTP warga DKI yang dikumpulkan dan KTP tersebut BUKAN milik Teman AHok. KTP tersebut hanya titipan dari kepercayaan warga kepada Pak Ahok, bukan kepada kami.
3. Dibentuknya Teman Ahok pada awalnya adalah kekhawatiran Ahok tidak akan didukung oleh Parpol-parpol. Kami bukan anti parpol sebagai wadah politik yang sah. Tapi kami sadar juga, jika parpol tidak memperjuangkan Ahok, kami sebagai warga juga bisa memperjuangkan beliau. Semoga ini bisa menjadi pelajaran kepada Parpol agar lebih mendengarkan suara warga ketimbang elite saja.
4. Karena kami tidak ada kepentingan, dan KTP ini hanya titipan warga kami tetap akan memberikan KTP tersebut nanti kepada Pak Ahok. Pilihan maju independen atau lewat Parpol adalah Hak Pak Ahok. Dan jika kami dilibatkan oleh Pak Ahok dalam negosiasi atau pemilihan wakil dan lain-lain, hal tersebut merupakan kebijakan dan kebaikan Pak Ahok sendiri. Kami tidak menuntut hal tersebut. Namun memang sampai saat ini belum ada komunikasi terkait hal tersebut.
5. Karena maju atau tidaknya Pak Ahok lewat independen adalah hak beliau sendiri, kami hanya akan meminta setiap keputusan yang diambil nanti dicarikan jalan komunikasi yang tepat. Entah kepada parpol (jika lewat independen), atau kepada ratusan ribu pemilik KTP (jika lewat jalur parpol). Pilihan jalur hendaknya tidak kontraproduktif terhadap tujuan utama, yaitu Pak Ahok jadi Gubernur lagi.
6. Sikap kami, Teman Ahok, sebelum keputusan tersebut final adalah tetap mengupayakan Pak AHok maju lewat jalur independen. Bukannya kami tidak percaya Pak Ahok memerintah akan bisa independen (track record telah membuktikan sendiri independensi beliau tidak tunduk pada partai), tapi menurut kami pilihan independen akan sangat bagus untuk demokrasi Indonesia. Jalur independen di Jakarta sebagai etalase bangsa akan memupuk kesadaran dari masyarakat Indonesia yang mulai patah semangat dengan perpolitikan di Indonesia.
Baca Juga : Lulung : Penggusuran Kalijodo Pengalihan Isu
0 comments:
Post a Comment