7.000 Perempuan Yazidi Diculik dan Diperkosa ISIS
Sebuah organisasi non pemerintah di wilayah Kurdi, Irak utara, tengah bekerja sama dengan dokter kandungan lokal untuk mengembalikan keperawanan para perempuan yang telah melarikan diri dari kelompok ISIS.
Sudah lebih dari setahun sejak kelompok militan ISIS menduduki Irak utara, menculik sebanyak 7.000 perempuan etnis Yazidi, dan memaksa mereka ke dalam perbudakan seksual.
Sejak saat itu, banyak perempuan melarikan diri dan sebagian besar menjadi sangat trauma dengan pemerkosaan dan penganiyaan yang mereka derita selama penyekapan.
Seiring dengan trauma akibat penderitaan yang mereka alami, banyak dari perempuan ini yang dijauhi oleh komunitas mereka sendiri, yang sangat konservatif karena kehilangan keperawanan mereka di luar pernikahan.
Organisasi non-pemerintah bernama Wadi telah mengambil pendekatan yang kontroversial untuk mencoba bantu para perempuan yang berhasil melarikan diri ini, mengembalikan keperawanan mereka.
Staff Wadi bernama Cheman Rashid Abdul Aziz mengatakan, selain menyediakan konseling trauma bagi para perempuan itu, mereka berpasangan dengan ginekolog lokal yang mengembalikan keperawanan mereka dengan menempelkan kembali sisa-sisa selaput darah mereka, atau mengambil cangkok kulit dari dinding vagina mereka.
"Salah satu hal yang paling penting adalah bahwa para gadis itu tidak boleh kehilangan keperawanan mereka sampai mereka menikah, mereka harus menyerahkan keperawanan mereka kepada suami" kata Cheman.
Ia menjelaskan, "Jika mereka kehilangan keperawanan sebelumnya, mereka bisa dibunuh oleh keluarga mereka sendiri. Jadi gadis-gadis yang pernah diperkosa oleh ISIS ini, mereka kembali dengan pikiran seperti, 'OK saya telah kehilangan keperawanan saya sehingga keluarga saya akan membunuh saya'.
Baca Juga : ISIS Mengklaim Menjadi Dalang Teror Bom Jakarta
0 comments:
Post a Comment