Laporan24H
Laporan24H - Tingginya stigma membuat pemahaman masyarakat terhadap kusta masih rendah. Kusta masih dianggap sebagai penyakit kutukan atau akibat guna-guna.
Untuk itu, pemahaman dan informasi yang benar soal kusta di masyarakat harus ditingkatkan. Agar tidak simpang siur dan menyebabkan informasi yang salah, berikut Fakta Mengenai Penyakit Kusta.
1. Sulit menular
Kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Kuman ini masih bersaudara dengan mycobacterium tuberculosis yang menjadi penyebab TB.
Meski sama-sama menular lewat udara, penelitian mengatakan penyakit kusta sulit menular. Studi membuktikan hanya 5 persen orang yang terinfeksi setelah terpapar kuman.
Susah menularnya, minimal itu kontak dekat dan waktunya minimal 5 tahun. Dari 100 orang, hanya 5 yang terinfeksi dan 3 orang diantaranya sembuh sendiri.
2. Waspada bercak
Bercak dikulit menjadi gejala utama penyakit kusta. Sekilas memang mirip panu, namun bercak kusta biasanya terasa kebas atau baal.
Kalau bercaknya baal, ditusuk dan dicubit ngak sakit, dan jumlahnya lebih dari 3, lebih baik ke dokter karena khawatir gejala kusta.
3. Bukan penyakit keturunan
Kusta layaknya TB atau influenza, merupakan penyakit infeksi dan bukan merupakan penyakit keturunan, dalam artian diwariskan dari orang tua ke anak secara genetik. Penularan kusta dilakukan melalui pernafasan dan kontak dalam waktu lama.
Memang terlihat seperti keturunan tapi bukan. Misalnya ibu kena kusta, anak-anaknya kena juga. Ini karena anak dekat dengan ibunya dan sering kontak, makanya tertular.
4. Menyerang mata dan saraf
Pengobatan kusta seringkali dilakukan secara multidisiplin. Dalam artian tidak hanya dokter kulit yang bekerja, namun juga dokter mata dan saraf.
Karena kusta menyerang saraf tepi, dokter saraf juga kita libatkan. Selain itu kusta juga bisa menyerang mata, mata tidak bisa menutup hingga kebutaan, makanya dokter mata juga dilibatkan.
5. Siapa saja beresiko
Kusta tidak hanya bisa menyerang masyarakat golongan menengah kebawah dan miskin. Siapa saja bisa tertular, bahkan masyarakat perkotaan seperti di Jakarta. Faktor resiko seperti penduduk padat , ketertutupan soal penyakit dan daya thana tubuh yang rendah membuat masyarakat Jakarta renta mengidap kusta.
Penyakit kulit bisa disebabkan karena stres, makan tidak benar, akhirnya daya tahan tubuh turun dan terpapar kusta di tempat ramai karena ada pengidap kusta yang tidak melakukan pengobatan.
6. Masa pengobatan 6 bulan
Masa pengobatan kusta sekitar 6 hingga 12 bulan. Sama seperti pengobatan TB, pengobatan bisa tidak berhasil jika obat tidak diminum secara tepat dan teratur.
Setelah pengobatan bisa sembuh 100 persen. Jadi jangan tunda pengobatan dan segera periksa ketika ada gejala.
Baca Juga : 4 Jenis Alergi Yang Aneh
0 comments:
Post a Comment